Rabu, 20 April 2016

PENDIDIKAN ADALAH BUDAYA MANUSIA

Nama             :           Lailatul Musyarrafah
NIM               :           150210204074
Fakultas         :           Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi              :           Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tugas             :           Pengantar Ilmu Pendidikan


PENDIDIKAN ADALAH BUDAYA MANUSIA
Pendidikan secara umum berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak.
Pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia.
Pendidikan bertujuan membentuk manusia agar dapat menunjukkan perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya yang mampu bersosialisasi dalam masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahahankan kelangsungan hidup.
Kebudayaan merupakan dasar dari praksis pendidikan, maka bukan saja seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan harus diperkenalkan dalam proses pendidikan. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Kebudayaan merupakan serangkaian aturan, petunjuk, resep, rencana, dan strategi, yang terdiri atas serangkaian model kognitif yang digunakan secara selektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mentransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan, karena pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan dasar sebagai bekal hidup (kebudayaan). Pendidikan merupakan proses transformasi budaya, pewarisan budaya, dan sekaligus pengembangan budaya. Pendidikan sebagai transformasi budaya dapat dikatakan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Manusia akan menghasilkan kebudayaan yang baik jika di topang oleh pendidikan yang luas.
Cipta (pikiran atau akal), rasa (perasaan), karsa (niat atau kemauan) dan karya (perbuatan yang membuahkan hasil) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta ialah kekuatan yang membuat gambar-gambar terhadap rencana dan segala sesuatu yang telah terjadi berupa Citraan (gambaran) yang ada di benak kita. Kemudian Rasa ialah kekuatan halus yang menyelimuti dan menyatu dari setiap gambar-gambar atau citraan terhadap segala sesuatu yang membawa kesan, hal ini sering kita namakan perasaan (emosi pribadi). Dan yang terakhir adalah Karsa atau kehendak/tekad. Inilah kekuatan yang menggerakkan segala Cipta dan Rasa itu menjadi terlaksana.Cipta, rasa, karsa dan karya berada dalam satu wilayah yang bernama pribadi atau jati diri manusia, disimbolkan tokoh Ksatria. Gambaran manusia ideal adalah merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur. Dengan demikian menjadi jelas bahwa antara Ksatria dan panakawan mempunyai hubungan signifikan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus (rasa), kehendak, tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya).

CONTOH :
Seorang bayi yang lahir di dalam suatu lingkungan budaya atau kebiasaa-kebiasaan tertentu. Larangan, anjuran dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Seperti sikap, cara berbicara, bahasa, cara menerima tamu, makan, bercocok tanam dan lain-lain. Nilai-nilai kebudayaan disalurkan/diwariskan dari generasi tua ke generasi muda. Penyaluran/pewarisan nilai-nilai kebudayaan inilah yang bisa digolongkan dalam pendidikan. Nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya, nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab dan lain-lain, nilai yang kurang cocok diperbaiki misalnya, tata cara perkawinan, dan nilai yang tidak cocok diganti misalnya, pendidikan seks yang dulu diasingkan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan formal. Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-semata mengenalkan budaya tapi juga harus ada penyesuaian dengan jaman, percepatan perkembangan ilmu dan teknologi, serta perkembangan proses pemikiran manusia. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan peserta didik menjadi lebih baik lagi di hari esok dan menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaaan, sikap dan sebagainya.

Contoh-contoh yang menentukan manusia sebagai makhluk berbudaya, misalnya kebiasaan masyarakat untuk mengadakan sholawatan dalam rangka menyambut maulid nabi besar Muhammad SAW, budaya bau nyale di wilayah Nusa Tenggara Barat, saweran pada acara pernikahan, dan berbagai macam budaya lain di Nusantara ini yang sampai sekarang masih tetap dilaksanakan karena kepercayaan mereka kepada nenek moyang mereka sekaligus sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk berbudaya.

Contoh pengaruh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki.

Berikut 3 Argumen untuk mengukuhkan peradaban manusia:
1.      Melalui pendidikan kemampuan kognitif dan daya intelektual individu dapat ditumbuhkembangkan dengan baik.
2.      Melalui sistem persekolahan, mengenai pentingnya memangun tatanan hidup bermasyarakat (entitas sosial).
3.      Pendidikan merupakan wahana palig efektif untuk menganut integrasi sosial politik.

0 komentar:

Posting Komentar