Nama : Lailatul Musyarrafah
NIM : 150210204074
Fakultas : Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tugas : Pengantar Ilmu Pendidikan
Observasi terhadap Mohammad Asraf
Zahirul Ubaid (2 Januari 2014 – berumur 21 bulan).
Hari, tanggal : Sabtu,
5 September 2015
Pukul : 12:42 WIB – 12:57 WIB (durasi 15 menit)
Tempat : Halaman kos
Tujuan : Observasi mengenai perkembangan saraf
motorik
halus
dan kasar pada batita, khususnya kemampuan
dalam berinteraksi
Saya
mengamati objek ketika sedang asyik bermain. Bagaimana cara dia berinteraksi
dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Ketika saya menghampiri objek, objek
bisa mengingat dan menyebut nama saya dengan keras dan benar serta
berulang-ulang. Pada saat itu, objek yang saya amati serdang berada dihalaman
(bermain bersama kakaknya). Di tangannya, dia memegang kerupuk (dengan kontrol
yang baik). Dia mampu memindahkan kerupuk dari tangan kiri ke tangan kanannya.
Bahkan dia mampu menyodorkan makanan tersebut kepada saya dengan maksud memberi,
saya pun menuruti kemauannya dengan menerima sebagian kerupuk yang dia beri
kepada saya. Dia sangat senang dengan apa yang dilakukan. Dia meminta saya
untuk memakan kerupuknya bersamaan dengan dirinya dengan mengatakan “aem
mbak!”, saya melakukan apa yang dia mau. Setelah dimakan, dia bertanya kepada
saya “enyyak mbak?” dengan wajah yang sangat polos, saya menjawab “iya enak, adek
ubaid”. Lagi-lagi dia tertawa bahagia dengan apa yang dilakukannya sambil
berjalan mundur sedikit. Setelah itu, dia berlari-lari kecil menuju kakaknya
yang sedang berdiri di tumpukan bata yang ada dibawah pohon mangga. Dia ingin
melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh kakaknya. Tetapi dalam
hal mengutarakan keinginannya, dia tidak lagi menangis, yang ia lakukan adalah
memanggil saya dan memegang tangan saya agar membimbingnya naik ke bata yang
tersusun rapi di bawah pohon mangga tersebut. Dia mengikuti apa yang kakaknya
lakukan. Berputar-putar sambil tertawa disertai main ciluk-ba dengan kakaknya.
Dia selalu menunjukkan kebanggaan setelah dia melakukan sesuatu.
Dengan
penelitian yang telah saya lakukan, saya dapat menyimpulkan bahwa pada rentang
usia 21-24 bulan, anak sudah mampu memegang, memberi, berinteraksi, meniru, dan
mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya. Anak juga tidak terlalu
berpatokan dengan “menangis” saat dia ingin sesuatu. Anak lebih mengutamakan
berbicara atau menggunakan bahasa lisan untuk mengutarakan kemauannya.
0 komentar:
Posting Komentar